Download lagu Adzan yang Salah - Konsultasi Syariah Mp3

Deskripsi:

Title:	Adzan yang Salah - Konsultasi Syariah
Contributing Artist:	kajiannet
Album:	Adzan yang Salah - Konsultasi Syariah - Single
Date:	10 October 2018
Duration:	2 Menit 48.00 detik
Type of file:	Audio MP3 (.mp3)
Audio Summary:	mp3, 44100 Hz, stereo, s16p, 128 kb/s

Adzan yang Salah - Konsultasi Syariah
Salah mengucapkan atau melafadzkan ketika hendak mengumandangkan adzan.
Pertanyaan? : Apa hukum memanjangkan huruf "Ba" pada takbir?
Jawaban : Kalimat Takbir "Allahu Akbar" artinya Allah maha besar. Bagian yang dipanjangkan hanya pada kata "Allah" yang dibaca 2 harokat, meskipun boleh ditambahkan panjangnya lebih dari 2 harokat dalam rangka Al Isyaba'. Adapun bagian yang lain, maka tidak ada yang dipanjangkan.
Bagaimana jika bagian yang lain yang dipanjangkan?
Untuk pertanyaan ini ada 3 pembahasan yang harus kita bahas.
Pertama : Memanjangkan Hamzah Washal pada kata "Allah" sehingga dibaca menjadi "Aaallah". Bertemu 2 harokat, yang satu hamzah Istifham (kata tanya) dan yang kedua Hamzah Washal pada Lam Alif ma'rifat.
Kedua : Memanjangkan Hamzah Qoth'i pada kata akbar sehingga dibaca "Aakbar" bertemu 2 hamzah, yang satu hamzah istifham (kata tanya) dan yang kedua, Hamzah Qoth'i. Maka dibaca "Allahu Aaakbar" artinya Apakah Allah maha besar?. Sehingga makna kalimat bukan menetapkan kebesaran dan keagungan Allah akantetapi mempertanyakan kemaha besaran Allah.
Ketiga : Memanjangkan huruf "Ba". Huruf Ba' pada kata "Akbar" sehingga dibaca "Akbaaar". Kata Akbaar adalah bentuk jamak (plural) dari kata kabar yang diartikan "Bedug".
Al-Buhuti Menyatakan : "Apabila orang yang takbiratul ihram memanjangkan hamzah pada kata Allah atau memanjangkan hamzah pada kata "Aakbar". Maka shalatnya tidak Sah.
Karena jadinya kata tanya atau dia mengucapkan "Akbaar" shalatnya juga batal. Karena kata "Akbaar" adalah bentuk jamak dari kata kabar yang artinya Bedug. (Kitab Kasyaf Al-Qina', 1/330).
Lajnah Daimah pernah memberikan keterangan yang sama "Tidak boleh memanjangkan huruf "Ba" pada lafadz takbir ketika adzan maupun selain adzan karena ini merubah makna. Dimana, kata "Akbaar" merupakan bentuk jamak (plural) dari kata kabar yang artinya bedug. (Majmu' Fatawa Lajnah Daimah, 5/59).
Kita perhatikan kesalahan ketika mengumandang adzan, kesalahan ketika memanjangkan huruf "Ba" pada kata "Akbar" berakibat sangat fatal, Allahu Akbaaar artinya Bedug.
Insya Allah dengan penjelasan diatas kita bisa membedakan dan mengetahui adzan yang salah dan adzan yang benar.
Doa adalah ibadah. Doa juga senjata kaum muslimin. Ada banyak waktu yang mustajab ketika kita hendak berdoa, memohon dan meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala diantaranya, doa sholat dhuha, doa sholat tahajud, doa setelah sholat, doa tahajud, doa setelah adzan, doa sholat, doa sesudah adzan dan doa antara adzan dan iqomah.
Dan juga apabila kita hendak mengumandangkan maka perhatikanlah lafadz adzan yang kita lantunkan. suara adzan merdu akantetapi lafadz dan harokatnya tidak sesuai, maka bisa merubah makna. wana'udzubillahi min dzalik.
bagi muadzin yang hendak adzan juga memperhatikan waktu-waktu adzan yang telah ditetapkan oleh takmir, baik itu adzan subuh, adzan magrib dan seterusnya.
Keutamaan Adzan
Salah satu tanda sempurnanya syari’at Islam ini adalah memberi dorongan kepada ummatnya untuk melaksanakan ibadah dengan menyebutkan keutamaan ibadah tersebut. Begitu pula adzan, banyak riwayat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan adzan dan orang yang menyerukan adzan (muadzin).
Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya. Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.” (HR. Ahmad 2: 136. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad hadits ini shahih).
Semoga Allah berikan hidayah dan taufikNYA kepada kita semua. Amin.
*
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA KAJIAN.NET LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
*
YUK, DUKUNG KAJIAN.NET!
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BNI SYARIAH
0381.346.658
a.n. YUFID NETWORK YAYASAN
BANK SYARIAH MANDIRI
7086.882.242
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK

NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.

#adzanyangsalah #adzanyangbenar #konsultasisyariah